Pak Saleh yang berusia 40 tahun adalah seorang suami dan ayah lima anak, yang mana tiga di antaranya telah menikah dan satu anak di SMP dengan anaknya yang kelima, lulusan SMP, yang tidak sekolah lagi. Pak Saleh adalah seorang nelayan dan untuk bertahun tahun, dia menambahkan pendapatannya mengumpulkan ikan susu kecil [dikenal penduduk setempat sebagai nener bandeng] untuk dijual kepada operator setempat untuk peternakan ikan.
Pak Saleh menghasilkan pendapatan kotor antara Rp. 120,000 dan Rp. 300,000/hari dari usaha nelayannya, tapi itu bersifat musiman, dan juga berfluktuasi dengan hebat dengan kondisi iklim yang kuat.
Dalam rangka untuk mencari kestabilan, Pak Soleh menjadi anggota dari Kelompok Para Petani Rumput Laut Mujur dua tahun yang lalu. Mujur terdiri dari 25 anggota, tiap anggota menanggung Rp. 1 juta hingga Rp. 3.5 juta dari Koperasi.
Setiap anggota mendukung satu sama lain untuk menanam dan menjaga hasil panen rumput laut mereka. Lalu, tidak ada anggota yang menyebabkan biaya kerja.
Anak laki laki Pak Saleh, yang tidak bersekolah lagi dan istrinya membantunya dengan perkebunan rumput laut, yang menambah pendapatan keluarga dan memberikan kestabilan.
Pak Saleh sangat bersyukur kepada Koperasi karena mereka telah mendukungnya meskipun perputaran dan tahap makan dan kelaparan tidak dapat diperkirakan untuk keduanya, baik usaha nelayan dan rumput lautnya yang berkejaran. Meskipun pendapatannya berfluktuasi cukup besar dari waktu ke waktu, dia telah mampu membangun sejarah kredit yang aman dengan Koperasi, di mana dia dipertimbangkan sebagai salah satu pelanggan terbaik mereka. Sejauh ini menunjukkan tingkat kematangan tertentu dengan Lembaga Keuangan Mikro, menerima apa yang dipertimbangkan peminjaman beresiko tinggi untuk peminjam tradisional, tapi kegiatan yang jauh lebih menyenangkan untuk Lembaga Keuangan Mikro setempat, yang mana dimiliki dan dikelola oleh orang orang yang berdampingan dengan pekerja keras seperti Pak Saleh.
Sumber: depkop.go.id/cipsed.com/cerita







0 comments :