[Kupang] - Pesatnya pertumbuhan koperasi mendapat apresiasi langsung dari Wapres Jusuf Kalla. Namun, dia juga melontarkan kritiknya. Apa itu?
Dalam peringatan HUT Koperasi Nassional ke-68 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (12/7/2015), Wapres JK memuji pertumbuhan koperasi di tanah air. Ya, benar juga, pertumbuhan koperasi dalam empat tahun terakhir, memang cukup pesat.
Periode 2010-2014, jumlah koperasi yang lahir meningkat signifikan dari 77.482 unit menjadi 209.488 unit. Jumlah koperasi yang aktif mencapai 147.249 unit atau 70,3 persen. Total anggota koperasi juga melompat dari 30,4 juta menjadi 36,4 juta orang. Sementara volume usaha tercatat Rp 189,86 triliun. "Kita bersyukur 70 persen (koperasi masih) aktif. Ini perkembangan yang cukup menggeembirakan. Koperasi ini, memang selalu berrkembang seperti halnya teknologi," kata wapres.
Meski demikian, Daeng Ucu, sapaan akrab Wapres JK itu, melemparkan kritik kepada koperasi. Bahwa mendirikan koperasi janganlah hanya karena gengsi atau ikut-ikutan semata. Jangan hanya sekedar papan nama, ataupun stempel.
Namun lebih kepada mengimplementasikan semangat serta filosofi koperasi. Dan menjadi salah sendi perekonomian di tanah air. "Koperasi bukan papan nama, bukan stempel tapi kegiatan bersama, usaha bersama baru koperasi namanya," tegas Wapres JK.
Selanjutnya, politisi senior Partai Golkar ini, berharap agar koperasi di Indonesia bisa menjadi koperasi modern. Carannya? Tingkatkan layanan untuk anggotanya.
"Kalau dulu layanannya terbatas, sekarang harus diperluas. Dulu, tiap desa punya KUD, sekarang kok sudah tidak jelas lagi pola kerjanya," kata wapres.
Selain itu, JK mengingatkan pentingnya evaluasi koperasi secara berkala. Langkah ini sangat menunjang perbaikan dan inovasi agar koperasi lebih berkembang.
"Semua itu merupakan tantangan koperasi agar bisa menjadi lebih maju dengan meletakkan kebutuhan koperasi kepada kepentingan bersama," tuturnya. [tar]
Sumber: ekonomi.inilah.com







0 comments :